Sepertinya semua orang mengalaminya, mengalami perasaan takut akan masa depannya sendiri. Rasa takut, was-was, khawatir dan segalanya itu wajar karena begitulah seharusnya respon otak kita saat kita merasa ada sesuatu yang buruk akan terjadi. Dengan semua perasaan itu kita diperintah oleh otak kita dan bawah alam sadar kita untuk mempersiapkan segalanya agar hal buruk itu tidak terjadi dan minimal bisa kita hindari.
Dan itulah yang akhir-akhir ini aku rasakan. Aku merasakan bahwa diriku telah banyak berpikir tentang masa depan aku bagaimana. Aku mulai berpikir tentang semua kemungkinan buruk yang bakal terjadi yang bahkan hal tersebut pun belum terjadi. Aku sadar bahwa diriku saat ini masih belum mampu dalam segalanya. Aku mulai berpikir tentang pekerjaan, apakah pekerjaanku nanti cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari yang saat ini semakin gila-gilaan. Bagaimanakah jodohku nanti, apakah aku mendapatkan seperti apa yang aku bayangkan dan inginkan atau bahkan sebaliknya, bagaimana jika pilihanku ternyata tidak cocok denganku? Dan beribu pertanyaan lainnya yang terus mengusik pikiran ini hingga ia memenuhi setiap sudut ruangannya.
Mungkin semua itu sangat bodoh aku lakukan terus menerus jika Tuhan yang aku percaya adalah Tuhan dengan "t" besar yang Maha Segalanya. Tuhan yang Maha Pemberi Rezeki, setiap mahkluknya sudah memiliki rezekinya baik yang besar, kecil, tinggi, pendek bahkan yang paling tersembunyi pun sudah Tuhan beri kadarnya masing-masing. Tuhan yang memiliki langit dan bumi serta seisinya bahkan galaksi ini adalah semata milik Tuhan. Tuhan yang Maha Kaya tidak akan membiarkan hamba-Nya miskin kelaparan karena dia yang akan terus memberinya makan. Tuhan yang Maha Mengetahui sehingga ia kuasa untuk menentukan pasangan tiap-tiap hamba-Nya, menentukan mana yang baik untuk dia, mana yang tidak baik untuk dia sehingga setiap ketentuan Tuhan sudah memiliki kebaikan menurut pandangan-Nya. Tuhan yang Maha Membolak-balikkan hati seseorang, yang suka menjadi tidak suka, yang tidak suka menjadi suka, yang suka menjadi benci yang benci menjadi suka, yang suka berubah jadi sayang dan yang sayang menjadi cinta. Begitulah kira-kira nya bagaimana alam ini bekerja, ia menurut kehendak Tuhan.
Komentar
Posting Komentar